Life Changing Experience : Napak Tilas Santo Ignasius

thumbnail

"Dari yang tidak kenal Ignasius, jadi fans-nya Ignasius," ujar Yossy (KEKL 1999) setelah menyusuri napak tilas Santo Ignasius di Basque, Spanyol. 

 

Kontingen Indonesia yang tergabung dalam AAJI didampingi oleh Romo Nano, SJ mengadakan ziarah napak tilas Santo Ignasius pada 19 - 22 Juli 2022 usai menghadiri kongres WUJA X yang diadakan di Barcelona. Peserta napak tilas ini adalah alumni SMA Kolese Loyola, SMA Kolese Kanisius, SMA Kolese De Britto, SMA Kolese Gonzaga, dan Kolese Mikael. Ziarah ini menjadi momen yang sangat istimewa, karena bertepatan dengan momen peringatan 500 tahun pertobatan Santo Ignatius, sekaligus perayaan 50 tahun berdirinya Serikat Yesus Indonesia (Provindo). 

 

Rute yang ditempuh adalah situs-situs yang berperan penting dalam perjalanan hidup Santo Ignasius Loyola yaitu Loyola, Pamlona, Manresa, dan Montserrat. Peserta juga menyempatkan diri singgah di Javier, tanah kelahiran Santo Fransiskus Xaverius. 

Loyola adalah sebuah desa kecil di Basque, Spanyol tempat kelahiran Santo Ignasius Loyola 531 tahun yang lalu. Tempat ini adalah saksi bagaimana Inigo kecil tumbuh hingga akhirnya menjadi tempat dimulainya pertobatan Santo Ignasius dalam masa pemulihannya setelah Cannon Ball Moment (20 Mei 1521). Beberapa situs yang dikunjungi adalah Puri Loyola, tempat tinggal Santo Ignasius. Pada Puri Loyola, kontigen Indonesia melihat secara langsung kamar tempat lahir Ignasius, kamar tempat misa perdana Serikat Yesus, buku-buku yang dibaca Ignasius saat masa pemulihan, mengunjungi museum Santo Ignasius, dan melaksanakan misa di Chapel of Conversion sekaligus mengumandangkan lagu mars SMA Kolese Loyola. 

 

"Pengalaman napak tilas ini sungguh menarik sekali karena kami berkesempatan untuk mengunjungi Loyola, desa kecil dimana Santo Ignasius dibentuk karakternya. Harapan saya, dengan adanya acara (ziarah/napak tilas) seperti ini, KEKL dapat lebih mengenal Santo Ignasius sebagai pelindung almamater kita," ujar Hendy (KEKL 2001) kala diwawancari oleh tim Humas BPP KEKL. 

 

 

Setelah mengunjungi Loyola, kontingen melanjutkan perjalanan ke situs Maria Arantzazu di Oñate, tempat Ignasius dulunya sering berziarah. 

Pada hari kedua, kontingen Indonesia melanjutkan napak tilas ke Pamplona tempat terjadinya Canon Ball Moment yang menjadi titik balik pertobatan Santo Ignasius. Selanjutnya, kontingen mengunjungi Javier, Navarre yang adalah tempat kediaman Santo Fransiskus Xaverius. Pada situs ini, kontingen dapat melihat rumah Santo Fransiskus Xaverius yang masih orisinil sampai saat ini dan mengunjungi museum Fransiskus Xaverius. 

Keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan ke Manressa, tempat Santo Ignasius memutuskan untuk mengubah cara hidupnya yang sebelumnya merupakan ksatria yang lahir di keluarga kaya menjadi seorang yang miskin dan mengabdikan dirinya kepada Allah melalui pelayanan kepada orang-orang miskin dan terpinggirkan. 

 

Destinasi terakhir adalah Montserrat dimana Ignasius berjaga satu malam, kemudian menyerahkan pedangnya kepada Bunda Maria dan melakukan pengakuan atas dosanya selama tiga hari. Pada kota ini, kontingen juga mengunjungi The Black Madonna dan melaksanakan misa di Basilica de Montserrat. 

 

"Pengalaman mengunjungi Loyola adalah penguatan bawa kisah hidup Ignasius adalah inspirasi yang sungguh nyata. Aku bisa melihat rumah asli Santo Ignasius, seperti apa suasananya, bagaimana Ignasius dibesarkan, yang mengingatkan aku pada pengalaman Popsila. Benar-benar seperti melihat kehidupan asli dari Idolaku sebagai anak SMA Kolese Loyola," tutur Cindy (KEKL 2016), salah satu perwakilan KEKL yang menghadiri Kongres WUJA X ketika menceritakan keseruan napak tilas Santo Ignasius. 

 

Cindy menambahkan, "Ignasius hidup di desa yang indah walaupun kecil. Tetapi, dari desa kecil ini lahir Ignasius dengan jiwa yang besar dan bisa menjadi orang yang hebat dengan segala pelayanannya dan semangatnya menjadi Laskar Kristus. Persis seperti ungkapan Santo Aloysius Gonzaga, "Ad Maiora Natus Sum–Kamu dilahirkan untuk sesuatu yang besar" tergambar dari pribadi Santo Ignasius yang sepatutnya kita teladani bersama." 

 

Nah, ada kabar baik untuk seluruh konco-konco KEKL, pada bulan Maret, tepatnya tanggal 18-27 Maret 2023. KEKL akan menyelenggarakan perjalanan Napak Tilas Kisah Hidup Ignatius Loyola di Spanyol. Perjalanan ini akan didampingi oleh Imam Serikat Yesus yang akan membawa kita tidak hanya melihat, namun dapat merefleksikan kisah hidup Ignatius dalam hidup kita. Pada kesempatan ini, BPP KEKL ingin mengajak para konco-konco KEKL untuk ikut merasakan pengalaman transformasi hidup Ignatius di Spanyol. So, Are you ready for this Life Changing Experience? 

 

Nantikan segera informasi selengkapnya seputar “The Ignatian Journey” di media social dan Whatsapp Group KEKL ya!

Writer
Humas KEKL
Date Published
11 Okt 2022
Category
Event