Badan Pengurus Pusat Keluarga Eks Kolese Loyola (BPP KEKL) menggelar acara perdana KEKL Talk secara virtual melalui platform Zoom, bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-75, 15 Agustus 2020 pukul 10.00-12.30 WIB. Acara daring bertajuk “KEKL Bergerak Menuju Indonesia Maju” tersebut dihadiri oleh 317 peserta yang datang dari 21 kota di Indonesia dan 6 kota di luar negeri. KEKL Talk kali ini menghadirkan tiga pembicara dengan latar belakang profesi yang sangat menarik. Ada bintang tamu yang tidak asing lagi kita kenal sebagai presenter program “Kick Andy” yaitu Andy Flores Noya. Selain itu event ini juga menghadirkan kedua pembicara KEKL yang prestasinya sudah dikenal di Indonesia yaitu Kusumo Martanto (CEO Blibli.com) dan Amelia Hapsari (Program Director In-docs).
Talkshow ini dimulai dengan pembahasan mengenai “Indonesia Maju” menurut masing-masing pembicara. Hal ini dilanjutkan dengan diskusi mengenai pandemi menghambat atau menunda kemajuan Indonesia. Kusumo Martanto memberikan opini menarik. Beliau menegaskan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang cukup tangguh karena telah melalui masa krisis ekonomi sebelumnya dan hal ini dibuktikan dengan kembalinya perekonomian yang lebih kuat setelah itu. Amelia Hapsari juga menambahkan dengan mengutip “gotong royong” sebagai kata kunci yang dicetuskan oleh Andy sebelumnya, ia menjelaskan bahwa terhambat tidak apa namun kemudian yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat menyusun strategi bersama untuk kembali menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Yang menjadi pembahasan menarik pada talkshow ini ketika masing-masing pembicara menceritakan kiprahnya dalam karir yang berpengaruh pada kemajuan Indonesia. Salah satunya yaitu Andy, ia bercerita mengenai permulaan hidupnya banyak menemui kesusahan sampai-sampai ia merasa hidup yang diberikan Tuhan tidak adil. Namun, beliau mengatakan bahwa Tuhan memiliki rencana baginya yang bahkan ia tidak sangka-sangka ketika ia akhirnya bisa membantu orang melalui pekerjaannya sekarang. Mulai dari kesukaannya untuk menulis, menjadi presenter program Kick Andy, hingga bisa menjabat sebagai chairman Kick Andy di mana ia bertemu dan berkolaborasi dalam sebuah project aplikasi donasi dengan Kusumo Martono yang merupakan CEO Blibli.com. Kisah selengkapnya dapat ditonton di channel youtube Keluarga Eks Kolese Loyola.
Selain diskusi moderator dengan ketiga pembicara tadi, acara ini juga mengadakan sesi tanya jawab yang rupanya diminati oleh banyak peserta. Karena alasan keterbatasan waktu maka dipilihlah 4 pertanyaan menarik oleh Tenik Hartono sebagai moderator acara ini. Salah satu pertanyaan yang menarik diajukan oleh Pater Yosef Ageng Marwoto, beliau bertanya “Bagaimana sih sebenarnya, baiknya nih! KEKL mewujudkan dalam pengabdian Indonesia?”, Amelia Hapsari mengatakan bahwa hal ini bisa dilakukan dengan dokumenter di mana para alumni Kolese Loyola bisa berkolaborasi dan membantu berdiskusi untuk menciptakan suatu karya di berbagai bidang, “saya yakin di KEKL banyak sekali ahli-ahli yang kemudian bisa menggunakan film ini untuk berdiskusi tentang isu-isu tersebut”, ujarnya. Kusumo Martono menjawab bahwa beliau percaya bahwa alumni Kolese Loyola sudah banyak berkontribusi pada kemajuan Indonesia. Ia mengatakan bahwa yang perlu dikembangkan adalah KEKL sebagai suatu wadah kolaborasi terutama di masa sulit seperti ini, “Siapa pun dari KEKL mana pun tahun berapa pun apabila, satu misalnya memerlukan bantuan mau mentor, mau ini, oh mungkin perlu akses ini, oh bagaimana kita lagi mau melakukan ini, itu KEKL dapat menjadi wadahnya” kata beliau.
Di akhir acara ini juga diumumkan pemenang buku biografi Andy F. Noya yang ditandatangani langsung oleh beliau. Salah seorang pemenangnya adalah peserta paling senior yaitu Sedyana yang merupakan KEKL 61. Setelah itu bagi yang pertanyaannya terpilih juga mendapatkan buku biografi tersebut. Acara mencapai akhirnya setelah berlangsung lebih dari dua setengah jam. Slogan BPP KEKL “connecting, sharing, and collaborating” menjadi salam penutup acara ini.